Tertatih di Seberang Istana


Siang itu jelang jam setengah tiga, saya bergegas pulang kantor. Keluar gerbang, belok kiri, saya susuri trotoar pendek menuju halte busway terdekat. Belum sampai lampu merah sisi zebra cross, seseorang memanggil dari belakang. Saya tengokkan kepala. Seorang bapak-bapak lewat paruh baya berjalan menghampiri saya.

Setelah kami saling berdekatan ia berujar, “Mas mau nanya, kalau Harmoni sebelah mana ya? Arah ke Pulogadung kemana ya? Saya tadi nanya ke ibu yang berpayung itu tidak mau jawab!”

Baca lebih lanjut
Dipublikasi di Jagad Nusantara | Meninggalkan komentar

Desa Petani Tradisi Santri


Saya terlahir di sebuah dusun di lereng Gunung Merapi. Dusun Kronggahan termasuk ke dalam wilayah administrasi Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Dengan demikian saya terlahir sebagai anak dusun dan sekaligus anak gunung.

Dusunku memang terpencil. Cedhak watu adoh ratu. Dekat dengan batu, jauh dari ratu. Sebuah ungkapan yang menunjukkan dusunku yang jauh dari pusat pemerintahan, jauh dari pusat keramaian, jauh dari kota. Bahkan sebelum era 1990-an dusunku belum terjangkau listrik. Penerangan malam dengan lampu senthir, teplok, gembreng, hingga petromaks adalah hal lumrah. Televisi, tentu ada beberapa dengan catu daya menggunakan accu.

Baca lebih lanjut
Dipublikasi di Jagad Keluarga | Meninggalkan komentar

Miskomunikasi Pagi Hari


Pagi itu terasa santai. Tidak ada agenda khusus yang membuat harus berangkat tergesa-gesa. Saya berpikir berangkat ke kantornya naik busway Transjakarta saja. Kebetulan, motor sedang dipakai istri untuk tugasnya. Jadilah setelah berbarengan mengantar Noni sekolah, saya diampirkan ujung jalan Warung Mangga. Setelah sempat terlebih dahulu naik dan turun tangga jembatan penyeberangan, tibalah saya di halte bus.

Baca lebih lanjut
Dipublikasi di Jagad Keluarga | Meninggalkan komentar

PMI Kapal Korea


Dua pekan silam berkesempatan menyambangi Negeri Ginseng untuk menghadiri suatu acara Technical Meeting. Saya tidak ingin bercerita tentang acara meeting di sana, tetapi justru berkisah tentang PMI yang sempat saya temui saat terbang berangkat dan pulang. PMI? Palang Merah Indonesia? Tentu saja bukan PMI yang itu!

Saat keberangkatan menuju Incheon International Airport, saya naik pesawat Korean Air. Setelah check-in, mengurus bagasi, dan melakukan prosedur imigrasi, sayapun melenggang ke ruang tunggu yang berdekatan dengan nomor gate sesuai tiket. Sejenak duduk santai, tepat di hadapan saya duduk dua orang pemuda tanggung. Dari pada bengong, sayapun mencoba membuka pembicaraan ringan dengan mereka. Rupanya mereka juga akan naik pesawat yang sama. Mereka tidak hanya berdua, tetapi berlima. Yang lain rupanya duduk tepat di deretan bangku belakang saya.

PMI baru ini memiliki kepanjangan Pekerja Migran Indonesia. Sebutan baru untuk sosok yang dulu kita kenal sebagai TKI, Tenaga Kerja Indonesia. Konon istilah TKI dirasa identik dengan kaum pekerja kasar yang penuh perjuangan di negeri orang. Julukan TKI dirasa menjadikan saudara-saudara kita tersebut tersudut di strata sosial yang kurang setara dengan saudara sebangsa-setanah air yang lain. Dalam produk regulasi atau peraturan perundang-undangan bidang ketenagakerjaan saat ini diperkenalkanlah PMI untuk menggantikan istilah TKI.

Baca lebih lanjut
Dipublikasi di Jagad Keluarga | Tag , | Meninggalkan komentar

Kejutan Paket Alat Lukis untuk si Noni


Era pandemi kian menjadi. Si Noni memang sudah masuk kelas 1 SD di Tahuan Ajaran ini semestinya. Namun pandemi corona bin covid-19 belum memungkinkannya belajar secara tatap muka di kelas dengan guru dan teman-teman. Ya, sebagaimana sebagian besar anak-anak di belahan bumi manapun, anak kami juga harus menjalani sekola di rumah. Orang mengistilahkannya secara lebih keren sebagai school from home, SFH.

Secara umum, mata pelajaran siswa kelas 1 SD masih cincai lah. Untungnya semenjak TK, si Noni sudah bisa membaca dengan lancar. Walhasil ketika dengan sistem SFH seringkali guru memberikan tugas untuk membaca buku tematik halaman sekian dan mengerjakan tugas di halaman sekian, dia sudah lumayan cak-cek. Meskipun demikian, pola pembelajaran kelas rendah dengan mengandalkan alat komunikasi jarak jauh tentu seringkali menimbulkan beberapa kendala ataupun hambatan. Oleh karena itu peran orang tua untuk turut mendampingi buah hati menjadi senantiasa penting. Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Jagad Bocah | Tag , , , , | Meninggalkan komentar

Jalan-jalan Penang Hills Ketika Itu


Penang Hills, atau Bukit Penang, disebut juga sebagai Bukit Bendera. Bukit ini merupakan titik tertinggi di Pulau Penang. Dengan hawa yang sejuk dan bentang pemandangan yang indah menjadikan tempat ini sebagai tempat peristirahatan para penguasa semenjak masa pendudukan kolonial Inggris.
Dari atas bukit nampak hamparan Kota Georgetown dengan rumah-rumah yang padat di sepanjang garis pantai selatan Pinang. Berkunjung ke tempat ini bersama keluarga menjadi momen yang tidak pernah terlupakan.

Dipublikasi di Jagad Wisata | Tag , , | Meninggalkan komentar

Khutbah Bocah Idul Adha 1441 H Bahasa Jawa


Khutbah Jum’at, Idul Fitri, ataupun Idul Adha, di luar ketentuan yang merupakan syarat dan rukun khutbah tentu dapat disampaikan dalam bahasa apapun di luar bahasa Arab.

Kali ini di tengah pandemi yang belum terkendali, keluarga kami kembali melaksanakan sholat Id di rumah. Sebagai rangkaian ibadah, khutbah Id tentu tidak ketinggalan. Dengan niat mendidik dan mengkader si sulung, kali inipun khutbah dibawakannya. Teristimewa khutbah Id kali ini disampaikan dalam bahasa Jawa.

Dipublikasi di Jagad Bocah | Tag , , , | Meninggalkan komentar

Khutbah Sholat Id 1441 H


Sholat Id di masa pandemi corona menjadi istimewa dalam situasi kedaruratan. Untuk menghindari penyebaran dan penularan virus covid yang belum sepenuhnya terkendali menjadikan kegiatan sholat Id di masjid ataupun lapangan menjadi sangat rawan dan tidak aman. Oleh sebab itu, keluarga-keluarga kita sangat dianjurkan untuk melaksanakan sholat Id di rumah bersama keluarga masing-masing.

Dalam sebuah kecil kami, pelaksanaan sholat Id di rumah menjadi sebuah tantangan tersendiri. Agar rukun dan syarat ibadah sholat Id bisa dilaksanakan sebaik-baiknya, kami selaku kepala keluarga mendapat amanah memimpin sholat. Adapun si sulung, sembari sebagai sebuah latihan tanggung jawab diamanahi membacakan khutbah singkat. Sungguh kali ini menjadi sebuah pengalaman istimewa bagi keluarga kami

Dipublikasi di Jagad Bocah | Tag , | Meninggalkan komentar

Lagu Perkenalan Teman Baru


Saat memasuki sekolah baru, anak-anak satu sama lain belum saling kenal. Untuk saling berkenalan, lagu Siapa Namamu karya Kak Sinung ini dapat menjadi sarana perkenalan yang menggembirakan. Rasa canggung, malu-malu pada masing-masing anak dapat dihilangkan dengan aktivitas bernyanyi bersama. Ayo man-teman.

Dipublikasi di Jagad Bocah | Tag | Meninggalkan komentar

Lomba Layangan Petheng ala Tangerang Selatan


Masa saat ini tengah memasuki musim kemarau di sebagian wilayah tanah air. Kondisi kering dengan curah hujan yang sudah sangat jarang mendorong angin lebih bertiup kencang akhir-akhir ini. Angin yang kencang mendatangkan musim menerbangkan layang-layang alias layangan. Tidak heran jika di berbagai wilayah, banyak anak-anak yang gandrung menaikkan layangan.

Musim layangan di tengah pandemi corona saat ini seolah menjadi hiburan tersendiri bagi anak-anak. Bayangkan empat bulan lebih anak-anak tidak dapat bersekolah dan harus belajar di rumah. Rasa jenuh dan bosan tentu sudah sedemikian mendera. Layangan menjadi salah satu cara untuk merelaksasi diri, mengendorkan beban pikiran, menjadi hiburan dan kesenangan tersendiri. Kondisi saat inipun telah mendorong kreativitas pembuat layangan untuk membuat layangan dengan berbagai ukuran dan model. Ada layangan yang sudah biasa kita jumpay, namun banyak muncul jenis layangan baru. Ada layangan bentuk pocong, genderuwo, bermotif bendera negara-negara di dunia dan lainnya. Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Jagad Budaya | Tag , , | Meninggalkan komentar